Contoh PTK KIMIA SMA; Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi (TI) pada Materi Pelajaran Struktur Atom di Kelas XI IPA SMA
|
Bidang Kajian : Penelitian Tindakan Kelas
1. Judul Penelitian : Penggunaan
Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi (TI) pada Materi
Pelajaran Struktur Atom di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tegal
2. Ketua Penelitian :
a. Nama Lengkap : MUHAMMAD FATHUROJI, Skomp
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Pangkat/Gol dan NIP : Pembina / IVa / 131860032
d. Mata Pelajaran (Kelas) : Kimia
e. Sekolah : SMA Negeri 1 tegal
3. Jumlah Anggota Peneliti : - Orang
4. Lama Penelitian : 3 (tiga) Bulan
Dari : bulan Agustus
sampai : bulan Oktober
5. Biaya Penelitian : Rp. 1.000.000,- ( satu juta rupiah)
Pembimbing Peneliti
Dr. Surya Afnarius Muhammad Fathuroji, Skom
NIP. 132 137 882 NIP. 11295117
SMA Negeri 1 Tegal
Mengetahui,
Kepala
Drs. Aliruddin
NIP. 131787185
ABSTRAK
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan media
pembelajaran berbasis teknologi informasi (TI) pada materi pelajaran
srruktur atom terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Tegal, sampel diambil dari siswa kelas XI jurusan IPA
sebanyak 80 orang yang terdiri dari dua kelas paralel yaitu kelas XI
IPA-3 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA-4 sebagai kelas eksperimen.
Perlakuan dilaksanakan melalui pelaksanaan tindakan pembelajaran
terhadap kedua kelompok sampel, dimana kelompok X (kelas eksperimen)
kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran
berbasis TI, sedangkan kelompok Y (kelas kontrol) kegiatan pembelajaran
dilakukan tanpa menggunakan media pembelajaran pada materi pelajaran
yang sama. Terhadap kedua kelompok sampel pembelajaran dilakukan dengan
metode yang sama yaitu metode ceramah, diskusi dan tanya jawab
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis TI
dapat meningkatka prestasi belajar siswa terhadap materi pelajaran
struktur atom, hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai tes akhir
dimana pada kelas yang diberi perlakuan dengan menggunakan media
pembelajaran (kelas eksperimen ) memperoleh nilai rata-rata sebesar 79,5
± 6,42 sedangkan kelas yang diberi perlakuan tanpa menggunakan media
pembelajaran (kelas kontrol) memperoleh nilai rata-rata sebesar 73,7 ±
7,21. untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik t, dari hasil
perhitungan diperoleh thitung sebesar 2,93 lebih besar dari ttabel pada
taraf signifikansi 5% yaitu 1,99 hal ini menunjukkan bahwa Ho dalam
penelitian ini diterima dan menolak Ha, artinya ada pengaruh penggunaan
media pembelajaran berbasis TI pada materi pelajaran struktur atom
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tegal.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan kekuatan, sehingga laporan hasil penelitian yang
sederhana ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan
Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas yang disusun berdasarkan hasil
temuan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas melalui
eksperimen atas dasar adanya permasalahan pada pencapaian prestasi
belajar kimia siswa
Penulis
menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna akibat dari
keterbatasan waktu dan rendahnya pengetahuan penulis, oleh karena itu
sangat terbuka bagi kalangan tenaga pengajar untuk memberi kritik dan
saran yang konstruktif demi tercapainya hasil penelitian yang lebih
sempurna dimasa mendatang.
Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Direktorat Profesi Pendidik Ditjen PMPTK
Departemen Pendidikan Nasionl yang telah memberikan bantuan dana, Bapak
DR. Surya Afnarius sebagai dosen pembimbing, Bapak Drs. Aliruddin
sebagai Kepala SMA Negeri 1 Tegal, rekan-rekan satu kelompok dalam
KTI on-line serta teman-teman Guru sepengajaran atas dukungannya
Akhirnya
penulis berharap kiranya penelitian ini dapat bermanfaat bagi kalangan
pendidik, pemerhati pendidikan dan stake-holder pendidikan serta
masyarakat umum.
Tegal, 16 mei 2012
Penulis,
Muhammad Fathuroji, Skom
NIP. 11295117
DAFTAR ISI DAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………… i ABSTRAKSI………………………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. v
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang masalah……………………………………. 1
1.2. Permasalahan……..………………………………………… 2
1.3. Rumusan masalah…………………………………………… 2
1.4. Tujuan Penelitian…………………………………………… 3
1.5. anfaat Penelitian …………….…………………………… 3
BAB II : LANDASAN TEORI………………………………………….. 4
2.1. Pengertia Media Pembelajaran …………………………… 4
2.2. Manfaat Penggunaan Media dalam Pembelajaran ………… 6
2.3. Hipotesa Penelitian ………………………………………. 8
BAB III : METODE PENELITIAN…………………….……………….. 9
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………… 9
3.2. Populasi dan Sampel ………….……………………………… 9
3.3. Prosedur Penelitian…………………………………………… 10
3.4. Metode Pengumpulan data…..………………………………. 10
3.5. Teknik Analisis Data ……………………………………….. 12
BAB IV : HASIL PENELITIAN…………………………………………… 14
4.1. Tes awal ……..………………………………………………… 14
4.2. Tes akhir …………….…………………………………………… 15
4.3. Pengujian Hipotesis ….………………………………………. 16
BAB V : IMPULAN DAN SARAN……………………………… 18
5.1. Simpulan…………………………………………………… 18
5.2. Saran ………………………….……………………………………. 18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………….. 20
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Hasil perhitungan rata-rata, standar deviasi dan variansi tes awaldari seluruh sampel …………………………………………… 14
Tabel
1.2. Hasil perhitungan rata-rata, standar deviasi dan variansi tes
akhir dari seluruh sampel ……………………………………………. 15
Tabel 2.1. Daftar nilai Pre-tes ………………………………………… 20
Tabel 2.2. Nilai interval hasil pre-tes untuk kelas eksperimen …. 21
Tabel 2.3. Hasil perhitungan fh ………………………………………. 25
Tabel 2.4. Nilai interval hasil pre-tes untuk kelas kontrol … 26
Tabel 2.5. Hasil perhitungan fh ……………………………………. 30
Tabel 3.1 Tabel Nilai Prestasi Belajar Siswa hasil post tes . 32
Tabel 3.2 Nilai interval hasil tes akhir untuk kelas eksperimen 33
Tabel 3.3. Hasil perhitungan fh …………………………………… 37
Tabel 3.4. Nilai interval hasil tes akhir untuk kelas kontrol 38
Tabel 3.5. Hasil perhitungan fh …………………………………..… 42
Tabel 4.1. Perhitungan variable X ……………………………….. 43
Tabel 4.2. Perhitungan variable Y ………………………………… 44
Tabel 5.1. Skor untuk tiap-tiap butir soal ………………………. 49
Tabel 5.2. Distribusi jawaban benar dan salah pada kelompok atas … 50
Tabel 5.3. Distribusi jawaban benar dan salah pada kelompok bawah …53
Tabel 5.4. Perhitungan Mean untuk tiap butir soal ………….. 51
Tabel 5.5. Hasil perhitungan-perhitungan untuk menentukan validitas item soal nomor 1 sampai dengan nomor 24 ….. 60
Tabel 5.6. Proporsi siswa yang menjawab benar dan salah untuk tiap-tiap item soal .. 61
Tabel 5.7. Hasil perhitungan DB dan TK serta interpretasinya ….. 79
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Banyak
siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran kimia merupakan salah satu
pelajaran yang sulit. Hal ini didukung oleh pendapat Wiseman (1981) yang
menyatakan bahwa ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran tersulit
bagi kebanyakan siswa menengah dan mahasiswa, kesulitan mempelajari ilmu
kimia itu terkait dengan ciri-ciri ilmu kimia itu sendiri. Menurut Kean
dan Middlecamp (1985) sebagian besar ilmu kimia bersifat abstrak, ilmu
kimia merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya dan lahir sebagai
hasil usaha kegiatan manusia berdasarkan suatu metode ilmiah. Ilmu kimia
lahir dari keinginana para ahli kimia untuk memperoleh jawaban atas
pertanyaan “apa” dan “mengapa” tentang sifat materi yang ada di alam,
yang masing-masing akan menghasilkan fakta dan pengetahuan teoritis
tentang materi yang kebenarannya dapat dijelaskan dengan logika
matematika. Sebagian aspek kimia bersifat “kasat mata” (visible),
artinya dapat dibuat fakta kongkritnya dan sebagaian aspek yang lain
bersifat abstrak atau “tidak kasat mata” (invisible), artinya tidak
dapat dibuat fakta kongkritnya. Namun demikian, aspek kimia yang tidak
dapat dibuat fakta kongkritnya harus bersifat “kasat logika”, artinya
kebenarannya dapat dibuktikan dengan logika matematika sehingga
rasionalitasnya dapat dirumuskan/diformulasikan. Dengan demikian ilmu
kimia dalam hal-hal tertentu yang bersifat teoritis menggunakan teori
kebenaran koherensi, dan dalam hal-hal yang berhubungan dengan fakta
kongkrit (data empiris) menggunakan teori kebenaran korespondensi. Jadi
ilmu kimia dapat dikatakan merupakan suatu pengetahuan yang objektif,
metodik dan sistimatik serta berlaku universal. (Depdiknas, 2004)
Dalam
menyajikan materi kimia agar menjadi lebih menarik dan bersahabat,
seorang guru harus memiliki kemampuan dalam mendesain kegiatan belajar
mengajar sedemikian rupa, misalnya dengan mengkombinasikan metode
pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai, sehingga
menimbulkan gairah dan sifat keingin tahuan bagi siswa. Sejalan dengan
hal tersebut Suprayekti (2003) mengatakan seorang guru harus memiliki
ketrampilan mengajar, mengelola tahapan belajar, memanfaatkan metode,
menggunakan media pembelajaran, dan mampu mengelola waktu. Kelima hal
tersebut merupakan pendekatan guru untuk mengomunikasikan tindakan
mengajarnya demi tercapainya tujuan pembelajaran. Banyak objek yang
dapat dijadikan sebagai media pembelajaran, oleh karena itu seorang guru
harus mampu menciptakan media pembelajaran sesuai dengan materi yang
diajarkan. Materi pelajaran struktur atom adalah salah satu pokok
bahasan pada ilmu kimia yang bersifat abstrak, sehingga dalam proses
belajar mengajar guru hendaknya menggunakan media pembelajaran untuk
memvisualisasikan materi tersebut sehingga siswa memiliki gambaran yang
nyata dan pada akhirnya memiliki pemahaman yang jelas.
Bagaimana
pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi (
TI ) pada materi pelajaran struktur atom terhadap prestasi belajar siswa
kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tegal, merupakan suatu pertanyaan yang
menarik bagi penulis untuk diteliti.
1.2. Permasalahan
Dari
uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran kimia?
1.3. Rumusan Masalah
Untuk
menghindari penafsiran yang meluas dan agar penelitian ini lebih
terfokus, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu :
Apakah
ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis TI pada materi
pelajaran struktur atom terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Tegal ?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1)
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis TI
pada materi pelajaran struktur atom terhadap prestasi belajar siswa
kelas XI IPA SMA Negeri 1Tegal.
2)
Untuk mengetahui kelebihan dan kelamahan media pembelajaran berbasis TI
dalam penerapannya pada proses belajar mengajar khususnya pada mata
pelajaran kimia.
3)
Untuk mencari alternatif media pembelajaran yang berorientasi pada
peningkatan minat belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran kimia
1.5. Manfaat Penelitian
Sejalan
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah disebutkan di
atas maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu :
- Menjadi bahan masukan bagi guru, khususnya guru mata pelajaran kimia agar mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran berbasis TI yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan.
- Menjadi bahan masukan bagi kepala sekolah untuk mengupayakan pengadaan media pembelajaran berbasis TI di sekolah serta pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis TI bagi guru-guru.
- Menjadi bahan masukan bagi Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pendidikan, pemerhati pendidikan dan stake holder dalam membuat kebijakan agar lebih banyak berpihak pada kepentingan dunia pendidikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata
media berasal dari bahasa Latin medius yang artinya “tengah” atau
“perantara” atau ‘pengantar”. Jadi medium (jamak : media) adalah
perantara/pengantar pesan dari sipengirim ke sipenerima pesan. Dalam
kaitannya dengan pembelajaran, media adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan yang dapat merangsang
pikiran, perasaan dan minat siswa sehingga terjadi proses belajar.
charta, diagram, grafik, video, televisi, CD-ROM adalah beberapa contoh
media karena medium itu dapat membawa pesan yang berisi tujuan
pendidikan.
Pada
zaman sekarang media pembelajaran lebih dikenal dengan sebutan
multimedia yaitu istilah umum untuk bermacam-macam media termasuk teks,
grafik, audio, video, dan animasi berbentuk digital yang disampaikan
melalui mikroprosesor. Jadi pengguna multi media diharuskan memiliki
pengetahuan dibidang komputer.
Dalam
proses belajar mengajar guru harus mampu berkomunikasi secara efektif.
Penyampaian perasaan, pendapat, dan keinginan tidak hanya dengan
menggunakan kata-kata saja, tetapi memerlukan suatu tindakan, gerakan
tangan, mimik dan sikap.
Pada dasarnya proses komunikasi melibatkan 5 unsur yaitu :
- Pengirim (sender)
- Media/penyalur (chanel)
- Berita (massage)
- Pengirim (receiver)
- Tanggapan (response)
Pada
proses belajar mengajar guru sebagai pengirim berita (materi pelajaran)
dan siswa sebagai penerima berita sedangkan yang dimaksud dengan
media/penyalur adalah perantara. Dalam percakapan yang merupakan media
adalah kata-kata yang diucapkan, sedangkan dalam bacaan yang merupakan
media adalah tulisan. Selain daripada itu dalam berkomunikasi dapat juga
menggunakan berbagai macam alat pandang dengar (audio visual aids) atau
media komunikasi lainnya. Yang dimaksud dengan tanggapan atau respon
adalah umpan balik dari siswa selama proses belajar mengajar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang guru sebagai komunikator adalah :
- Mengorganisir materi yang akan diajarkan dengan memperhatikan kematangan dan pengalaman siswa
- Memilih media yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan kesiapan siswa. Pemilihan media dalam hal ini harus hati-hati karena kemampuan siswa dalam menanggapi pelajaran tidak sama
- Memperhatikan dan menanggapi umpan balik siswa, dari umpan balik itu guru dapat menentukan apakah informasi yang disampaikan dipahami atau tidak. Apabila umpan balik negative misalnya siswa pasif, bosan atau tidak memperhatikan, maka guru harus merubah cara berkomunikasi dengan situasi baru
- Agar komunikasi dapat berhasil, maka perlu adanya hubunga antar latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki guru dengan yang dimiliki siswa.
- Dalam proses belajar mengajar yang berorientasi kepada belajar siswa aktif, proses komunikasi yang paling tepat adalah komunikasi dua arah. Dalam hal ini guru bersama-sama dengan siswa dapat mengembangkan ide-ide dan konsep baru.
- Menggunakan
alat pandang dengar (AVA) untuk membantu proses belajar mengajar. Dalam
penggunaannya perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Mempunyai tujuan tertentu
- Dapat menggunakan alat dengan benar
- Sesuai dengan materi yang disajikan
- Tidak menggunakan gangguan kepada siswa misalnya : suara, hal-hal yang menimbulkan emosi dan lain-lain
- Mengetahui seberapa keterbatasan pemakaian setiap alat dan kapan dapat digunakan untuk lebih membantu proses belajar mengajar.
2.2. Manfaat Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Pembelajaran
tidak otomatis meningkat dengan menyuruh orang berdiri dan bergerak ke
sana ke mari, akan tetapi menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas
intelektual dan penggunaan semua indera akan berpengaruh besar pada
pembelajaran.
Lingkungan
kelas dapat mempengaruhi kemampuan siswa untuk berfokus dan menyerap
informasi. Penggunaan media pembelajaran seperti poster, ikon dan
gambar-gambar akan menampilkan isi pelajaran secara visual. Media
pembelajaran dapat menghidupkan gagasan abstrak dan dapat mendorong
timbulnya rasa ingin tahu. Sebuah gambar akan lebih berarti daripada
seribu kata. Jika seorang guru menggunakan alat peraga (media) dalam
situasi belajar, akan terjadi hal yang menakjubkan. Bukan hanya
mengawali proses belajar dengan cara merangsang modalitas visual, alat
peraga (media) juga secara harfiah menyalakan jalur saraf seperti
kembang api di malam lebaran. Beribu-ribu asosiasi tiba-tiba diluncurkan
ke dalam kesadaran. Kaitan ini menyediakan konteks yang kaya untuk
pembelajaran yang baru. Jadi sangat jelas bahwa dalam kegiatan belajar
mengajar, penggunaan media sangat penting sebab pada umumnya siswa atau
pelajar masih berfikir konkrit, belum mampu berpikir abstrak. Kehadiran
media sangat membantu mereka dalam memahami konsep tertentu yang tidak
dapat dijelaskan dengan bahasa (Bobbi DePorte,1999)
Ada beberapa alasan mengapa media dapat membantu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar antara lain :
- Makin memperjelas bahan pengajaran yang disampaikan guru
- Memberi pengalaman nyata kepada peserta didik
- Merangsang peserta didik berdialog dengan dengan dirinya
- Merangsang cara berpikir siswa
Nana Sudjana (1991) mengemukakan nilai-nilai praktis media dalam pembelajaran yaitu :
a) Dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir. Karena itu dapat mengurangi verbalisme
b) Dengan media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar
c) Dengan media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap
d) Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa
e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan
f) Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan berbahasa
g)
Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta
membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih
sempurna
h)
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih
dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pengajaran lebih baik
i)
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk
setiap jam pelajaran
j)
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Menurut
Encyclopedia of Educational Research sebagaimana dikutip oleh Moh. Uzer
Usman (1995), media dalam pembelajaran memiliki nilai dan manfaat
sebagai berikut:
a)
Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme (tahu istilah tetapi tidak tahu arti, tahu nama
tetapi tidak tahu bendanya)
b) Memperbesar perhatian siswa
c) Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah diluoakan
d) Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan para siswa
e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu
f) Membantu tumbuhnya pengertian dan membantu perkembangan kemampuan berbahasa
Jadi
media pembelajaran dapat membantu dan memperbaiki proses belajar
mengajar, bahkan dapat memberi kepuasan kepada guru karena dapat
menyajikan pelajaran dengan cara yang baik atau lengkap. Selain dari
pada itu penggunaan media pembelajaran juga merupakan usaha untuk
memastikan apakah para siswa mengikuti pelajaran dengan penuh minat dan
ketertarikan.
2.3. Hipotesa Penelitian
Sesuai
dengan uraian latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan
di atas maka sebagai rumusan hipotesisi dalam penelitian ini adalah :
Ho
: Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis TI pada
materi pelajaran struktur atom terhadap prestasi
belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tegal.
Ha
: Tidak ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis TI pada materi pelajaran struktur atom terhadap prestasi belajar
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tegal,
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian
ini dilakukan di SMA Negeri 1 Tegal, Kota tegal yang dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2012. Adapun alasan penulis memilih lokasi tersebut sebagai
tempat penelitian adalah :
1.
Lokasi tersebut adalah tempat penulis mengajar, sehingga
tidak mengganggu tugas pokok penulis sebagai
guru.
2. Di lokasi tersebut telah tersedia sarana komputer dan infocus serta software medi pembelajaran berbasis TI
3. Di sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian tentang masalah penggunaan media pembelajaran
4. Untuk memberi sumbangan pemikiran secara langsung pada sekolah tempat tugas penulis
3.2. Populasi dan Sampel
Sebagai
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Tegal tahun pelajaran 2010/2011, yang terdiri dari 4
kelas paralel dan sebanyak 160 orang siswa, sampel diambil dari populasi
yang dijadikan sebagai sumber data, yaitu kelas XI IPA-3 dan kelas XI
IPA-4 yang berjumlah 80 orang dimana kelas XI IPA-4 sebagai kelas
eksperimen, proses belajar mengajar dilaksanakan dengan menggunakan
media pembelajaran berbasis TI, sedangkan pada kelas XI IPA-3 sebagai
kelas kontrol dengan materi pelajaran yang sama, proses belajar mengajar
dilaksanakan tanpa menggunakan media pembelajaran.
3.3. Prosedur Penelitian
Prosedur
penelitian ini terdiri atas tes awal, perlakuan dan tes akhir. Tes
awal dilakukan untuk mengetahui latar belakang pengetahuan siswa dan
penyebaran sampel dari kedua kelompok yang diteliti. Perlakuan
dilaksanakan melalui pelaksanaan tindakan pembelajaran terhadap kedua
kelompok sampel, dimana kelompok X (kelas eksperimen) yaitu kelas XI
IPA-4 kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis TI, sedangkan kelompok Y (kelas kontrol) yaitu
kelas XI IPA-3 kegiatan pembelajaran dilakukan tanpa menggunakan media
pembelajaran pada materi pelajaran yang sama. Untuk menghindari adanya
faktor sesatan maka pembelajaran pada kedua kelompok belajar dilakukan
dengan metode yang sama yaitu metode ceramah, diskusi dan tanya jawab,
selama proses belajar mengajar berlangsung guru mengamati secara cermat
segala aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Tes akhir dilakukan
setelah perlakuan tindakan pembelajaran terhadap kedua kelompok selesai.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data
yang diperoleh berasal dari hasil belajar siswa yang diambil melalui
pemberian tes kepada kedua kelompok siswa. Sebelum tes diadakan terebih
dahulu dilakukan penentuan reliabilitas dan validasi untuk mendapatkan
tes yang reliabel dan valid. Tes validasi yang dilakukan adalah validasi
isi yaitu tes yang digunakan untuk mengukur tujuan khusus tertentu yang
sejajar dengan isi materi pelajaran atau kurikulum (Warkitri, dkk
1990)
Reliabilitas tes diukur dengan menggunakan rumus KR-20, yaitu :
R11 = ( A. Suharsini, 1999)
dimana :
R11 = Koefisien reabilitas tes yang dicari
K = Banyaknya item dalam tes
Vt = Varians total
p = Proporsi (perbandingan sisiwa yang menjawab benar)
q = Proporso siswa yang menjawab salah ( q = 1 – p )
Validitas tes yang digunakan adalah dengan teknik point biserial dengan rumus : rpbi = ( A. Suharsini, 1999)
dimana :
rpbi = Validitas hasil tes
Mp = Mean masing-masing data
Mt = Mean skor total
SD = Standar deviasi
p = Jumlah jawaban yang benar
q = Jumlah jawaban yang salah (q = 1 – p)
Daya pembeda tes setiap soal dapat dicari dengan menggunakan rumus :
DB = %WL – %WH ( Joyce, B dan Well, M, 1980 )
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Data diurutkan dari nilai tertinggi hingga nilai terendah
b. Diambil 27% dari kelompok yang mendapat nilai terendah
c. Diambil 27% dari kelompok yang mendapat nilai tertinggi
d. Dihitung %WL = , dan %WH =
dimana ;
WH = Jumlah menjawab salah dari kelompok rendah
WL = Jumlah menjawab salah dari kelompok tinggi
Untuk menentukan tingkat kesukaran (TK) dilakukan analisis sistem dengan cara :
a. Data diurutkan dari nilai tertinggi hingga terendah
b. Diambil 27% dari kelompok yang mendapat nilai tinggi dan 27% dari kelompok yang mendapat nilai terendah
c. Melakukan perhitungan dengan rumus :
TK = ( Joyce, B dan Well, M, 1980)
Menurut ketentuan yang digunakan TK dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
TK > 73% soal mudah
20% ≤ TK ≤ 73% soal sedang
TK < 20% soal sukar
3.5. Teknik Analisis Data
Data
yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari hasil
tes awal dan tes akhir. Hasil tes awal dan tes akhir yang diperoleh
dianalisis untuk mengetahui apakah sampel terdistribusi secara normal
dan homogen serta untuk pengujian hipotesis. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut :
1) Melaksanakan Uji Normalitas.
Uji
normalitas data dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrat yang bertujuan
untuk mengetahui apakah populasi terdistribusi secara normal atau
tidak.
Prosedur pengujian dilakukan sebagai berikut :
d. Membuat batas kelas dari distribusi frekwensi yang ada
e. Menentukan luas tiap interval kelas
f. Menentukan frekwensi harapan (teoritis) dengan mengalihkan luas interval dengan jumlah frekwensi
g. Menguji normalitas dengan rumus : X2 =( Sudjana, 1989)
dimana :
X2 = harga Chi kuadrat yang dicari
fo = Frekwensi yang ada (frekuensi observasi atau frekuensi sesuai dengan keadaan)
fh = Frekwensi yang diharapkan sesuai dengan teori
Kriteria pengujian dengan α = 0,05 dan dk = k – 1, k adalah jumlah kelas
Jika X2 hitung < X2 tabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2) Melakukan Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan uji dua pihak pada taraf signifikansi 5%, menggunakan rumus statistik : F =
3) Pengujian Hipotesis
Uji perbedaan dua rata-rata (uji dua pihak) untuk tes akhir yang dilakukan dengan uji statistik t yaitu :
t =
dengan :
SDX = dan SDY = ( Hartono, 2004)
dimana :
t = harga t hasil perhitungan
MX = Rata-rata skor kelas eksperimen
MY = Rata-rata skor kelas kontrol
SDX = Standar Deviasi data kelas eksperimen
SDX = Standar Deviasi data kelas eksperimen
N = Jumlah data
4) Jadwal Pelaksanaan
NO | KEGIATAN | Agt | Sept | Okt | Nop | Des | |||||||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | ||
1 | Pengajuan judul KTI | ||||||||||||||||||||
2 | Penulisan dan pengajuan proposal | ||||||||||||||||||||
3 | Proses bimbingan perbaikan proposal dan penulisan KTI secara on-line | ||||||||||||||||||||
4 | Pelaksanaan tes awal | ||||||||||||||||||||
5 | Pelaksanaan perlakuan/penelitian | ||||||||||||||||||||
6 | Pelaksanaan tes akhir | ||||||||||||||||||||
7 | Pengolahan data dan penulisan KTI | ||||||||||||||||||||
8 | Pelaporan hasil akhir PTK |
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Tes awal
Untuk mengetahui latar belakang dan gambaran pengetahuan siswa terhadap materi yang akan diajarkan yaitu struktur atom, telah
dilakukan tes awal terhadap kedua kelompok sampel. Data tes awal yang
dilakukan terhadap seluruh sampel (kelas eksperimen dan kelas kontrol),
dirangkum pada Tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1. Hasil perhitungan rata-rata, standar deviasi dan variansi tes awal dari seluruh sampel
Besaran | Data tes awal (Pre-tes) | |
Kelas eksperimen | Kelas kontrol | |
Rata-rata | = 32,2 | = 32,4 |
Standar deviasi | SDx = 12,3 | SDy = 9,96 |
Variansi | Sx2 = 151,29 | Sy2 = 99,19 |
Jumlah sampel | N = 40 | N = 40 |
Harga Chi-kuadrat | 23,48 | 17,04 |
Harga F hitung | 1,525 |
Dari
hasil tes awal sebagaimana tertera pada tabel 1.1. di atas diketahui
bahwa siswa dari kedua kelompok sampel pada umumnya belum menguasai
materi struktur atom ,
hal ini dapat diyakini berdasarkan angka pencapaian siswa (nilai) yang
rendah, yaitu jumlah soal yang dapat dikerjakan oleh siswa dengan benar
adalah 2 – 11 soal dari 20 soal yang diujikan. Nilai rata-rata yang
diperoleh siswa untuk materi pelajaran struktur atom pada
kelas eksperimen adalah (= 32,2 ± 12,3) dan pada kelas kontrol adalah
(= 32,4 ± 9,96) tergolong rendah. Dapat dinyatakan bahwa siswa belum
mampu menyelesaikan soal kimia yang berhubungan dengan struktur atom. Hasil perhitungan harga Chi-kuadrat untuk kelas eksperimen diperoleh 23,48, untuk taraf signifikansi 5% X 2 observasi 23,48 > X 2 teoritik 0,71 dan untuk kelas kontrol diperoleh sebesar 17,04 (X 2observasi 17,04 > X 2 teoritik
0,71) sehingga distribusi nilai untuk kedua kelompok siswa tidak
normal, hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar jawaban siswa
berasal dari hasil ‘tebakan’ karena evaluasi dibuat dalam bentuk pilihan
ganda, namun dari hasil perhitungan homogenitas kedua kelompok sampel
diperoleh Fhitung = 1,525 (untuk taraf signifikasi 5% Fhitung 1,525 < Ftabel 1,69) dengan demikian kelompok siswa ini sangat baik digunakan untuk sampel penelitian karena kedua kelompok tersebut homogen.
4.2. Tes akhir
Setelah
pelaksanaan perlakuan tindakan pembelajaran terhadap kedua kelompok
sampel (kelas eksperimen dan kelas kontrol) dimana kelas eksperimen
proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran
berbasis TI dan kelas kontrol proses pembelajaran dilakukan tanpa
menggunakan media pembelajaran, diadakan tes. Data hasil tes akhir siswa
pada kedua kelompok sampel dapat dilihat pada rangkuman tabel 1.2.
Tabel 1.2. Hasil perhitungan rata-rata, standar deviasi dan variansi tes akhir dari seluruh sampel
Besaran | Data tes akhir (Post-tes) | |
Kelas eksperimen | Kelas kontrol | |
Rata-rata | = 79,5 | = 73,7 |
Standar deviasi | SDx = 6,42 | SDy = 6,4 |
Variansi | Sx2 = 41,25 | Sy2 = 51,94 |
Jumlah sampel | N = 40 | N = 40 |
Harga Chi-kuadrat | 2,91 | 0,40 |
Harga F hitung | 1,259 |
Dari
tabel 1.1 dan 1.2 diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
berbasis TI dan tanpa media pembelajaran menunjukkan perbedaan yang
nyata, yaitu pembelajaran dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap
materi struktur atom.
Prestasi belajar siswa dengan menggunakan media pmbelajaran berbasis TI
sebelum pembelajaran (= 32,2 ± 12,3) lebih rendah dibanding dengan
prestasi belajar siswa sesudah pembelajaran (= 79,5 ± 6,42). Hal yang
sama terlihat untuk pembelajaran tanpa menggunakan media, dimana
rata-rata prestasi belajar siswa sebelum perlakuan pembelajaran adalah
(= 32,4 ± 9,96) lebih rendah dibanding sesudah perlakuan pembelajaran (=
73,7 ± 6.4). Pengaruh media pembelajaran terhadap pencapaian hasil
belajar siswa dari tes akhir diperlihatkan pada Tabel 1.2. Secara umum,
prestasi belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran berbasis
TI (= 79,5 ± 6,42) lebih tinggi dibanding dengan prestasi belajar siswa
tanpa media pembelajaran (= 73,7 ± 6,4)
4.3. Pengujian hipotesis
Analisis statistik nilai akhir untuk kedua kelompok kelas diperoleh harga thitung sebesar 2,93 sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% adalah 1,99 dengan demikian thitung > ttabel,
hal ini dapat diartikan bahwa Ho dalam penelitian diterima sedangkan Ha
ditolak, artinya penelitian ini membuktikan ada pengaruh penggunaan
media pembelajaran berbasis TI pada materi pelajaran struktur atom
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tegal.
Selanjutnya
perhitungan harga Chi-kuadrat nilai akhir untuk kelas kontrol diperoleh
sebesar 0,40 lebih kecil dari harga chi-kuadrat tabel (0,711 untuk
taraf signifikansi 5%) artinya distribusi nilai menunjukkan kurva yang
normal. Berbeda dengan kelas eksperimen dimana harga Chi kuadrat hasil
perhitungan adalah 2,91 lebih besar dari harga Chi-kuadrat tabel (0,711
untuk taraf signifikansi 5%) artinya distribusi nilai tidak menunjukkan
kurva normal, hal ini dapat memberikan petunjuk bahwa bagi sebahagian
siswa, penggunaan media pembelajaran tidak memberikan dampak yang
berarti tetapi justru mempersulit mereka dalam memahami materi pelajaran
yang diajarkan dan untuk sebahagian besar siswa yang lain media
pembelajaran sangat membantu mereka untuk memahami materi pelajaran yang
diajarkan. Hasil pengamatan peneliti selama proses pembelajaran
terhadap kedua kelompok sampel berlangsung menunjukkan bahwa sebahagian
kecil dari siswa ada yang mengalami kebingungan (kesulitan dalam
memahami media yang ditayangkan melalui proyektor) dan ada juga yang
kurang serius dalam mengikuti pelajaran, namun secara keseluruhan cara
belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik karena pada kelompok ini
frekuensi bertanya lebih besar dan siswa tampak lebih serius mengikuti
pelajaran. Dengan demikian penggunaan media pembelajaran berbasis TI
secara umum terbukti dapat menimbulkan rasa keingin tahuan siswa
terhadap materi pelajaran yang diajarkan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis TI pada materi
pelajaran struktur atom terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 1 tegal.
- Penyampaian materi pelajaran struktur atom dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena media pembelajaran ini dapat membantu siswa mempermudah pemahaman topik yang diajarkan.
5.2. Saran
1. Dengan melihat keberhasilan pembelajaran ini pada materi pelajaran struktur atom , maka perlu dipikirkan untuk aplikasi media pembelajaran ini
dalam pembelajaran materi kimia lain dalam lingkup kimia
2.
Perlu juga dipertimbangkan untuk menggunakan media pembelajaran
berbasis TI untuk pembelajaran materi pelajaran bidang studi lain di
luar mata pelajaran kimia.
3.
Perlu bagi guru kimia untuk belajar memperdalam pengetahuan tentang
pembuatan media pembelajaran bebbasis TI serta penggunaannya
di dalam kelas
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Bahri Djamirah, Syaiful, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
DePorte, Bobbi, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie. 1999. Quantum Teaching, alih Bahasa oleh Ary Nilandari. Bandung: Kaifa
Hartono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: LSFK2P
Rohani HM, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Soedjana. 1992. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
__________. 2003. Buletin Pusat Perbukuan vol. VIII. Jakarta : Depdiknas
__________. 1990. Hand-outs PKG IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan
Uzer Usman, Mohammad, 1995, Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Wijaya, Cece dan A. Tabrani Rusyan. 1992. Kemampuan dasar Guru dalam Proses Belajar-Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Lampiran-lampiran
Lampiran 1.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMA Negeri 1Tegal
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / Ganjil
Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran ( 2 x Pertemuan )
Standar
Kompetensi : 1. Memahami struktur Atom untuk meramalkan
sifat-sifat Periodik Unsur, Struktur Molekul, dan sifat-sifatnya
Kompetensi
Dasar : 1.1. Menjelaskan teori atom Bohr dan Mekanika
Kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta
menentukan letak unsur dalam tabel Periodik
Indikator :
1.1.1. Menjelaskan teori atom Bohr
1.1.2. Menjelaskan teori atom Mekanika kuantum
1.1.3. Menjelaskan pengertian bilangan-bilangan kuantum dan fungsinya
1.1.4. Menggambarkan bentuk-bentuk orbital
1.1.5. Menjelaskan kulit dan sub kulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum.
1.1.6.
Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital.
1.1.7. Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Mengomunikasikan teori atom NielsBohr
2. Mengomunikasikan teori Gelombang Max Plank
3. Mengomunikasikan teori Gelombang de Broglie
4. Menjelaskan azas ketidak pastian Heisenberg
5. Mengomunikasiakn teori Mekanika Gelombang Schrodinger
6. Menjelaskan pengertian orbital
7. Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Utama dan fungsinya
8. Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Azumuth dan fungsinya
9. Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Magnetik dan fungsinya
10. Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Spin dan fungsinya
11. Menggambarkan bentuk orbital s, p dan d
12. Menentukan harga ke empat bilangan kuantum untuk elektron tertentu
13. Menjelaskan pengertian kulit
14. Menetukan jenis kulit berdasarkan harga bilangan kuantum utama
15. Menentukan jenis sub kulit berdasarkan harga bilangan kuantum azimuth
16. Mengomunikasikan prinsip Aufbau
17. Menggunakan prinsip Aufbau untuk menuliskan konfigurasi elektron
18. Mengomunikasikan aturan Hund
19. Menerapkan aturan Hund pada penulisan konfigurasi elektron
20. Mengomunikasikan azas larangan Pauli
21. Menerapkan azas laranga Pauli pada penulisan konfigurasi elektron
22. Menentukan Periode suatu Unsur berdasarkan konfigursasi
23. Menetukan Golongan Unsur berdasarkan konfigurasi elektronnya
24. Menentukan letak unsur dalam tabel Periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya
25. Mengelompokkan unsur-unsur dalam tabel periodik ke dalam blok s, p, d dan f
B. Materi Pembelajaran :
Ø Teori Atom Niels Bohr
Ø Teori atom Mekanika Kuantun
C. Metode /Pendekatan :
Metode :
Ø Diskusi Informasi
Ø Tanya jawab
Ø Presentasi dan
Ø Pemberian tugas
Pendekatan :
Ø Konsep
Ø Inkuiri
Ø Cooverativ Learning
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahapan | Kegiatan Belajar Mengajar | waktu |
Pendahuluan | Ü
Guru membuka Pelajaran dengan salam pembuka, mencek kehadiran siswa
lalu menanyakan masalah tentang pelajaran yang lewatMotivasi : Atom
merupakan pertikel yang sangat kecil, tidak dapat dilihat walaupun
menggunakan mikroskop, namun para ahli telah berhasil mengungkap rahasia
atom tersebut
Apersepsi: Apa yang dimaksud dengan atom ?
| 5 menit |
Kegiatan Inti | Ü
Guru memberi penjelasan singkat tentang materi yang akan dibahas
sekaligus mengarahkan siswa pada kegiatan diskusi kelompokÜ Guru
membimbing siswa melakukan Diskusi Kelompok tentang teori atom Bohr dan
mekanika kuantum
Ü
Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelas dengan menyuruh salah
satukelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan
kelas sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan
Ü Guru mengadakan tanya jawab untuk memperdalam pemahaman siswa tentang teori atom mekanika kuantum
| 20 menit20 menit
20 menit
10 menit
|
Penutup | ÃœGuru membimbing siswa menuliskan poin-poin penting sebagai kesimpulan dari hasil diskusiÃœGuru menutup pelajaran dengan memberi soal-soal untuk PR | 10 menit5 menit |
Pertemuan ke-2
Tahapan | Kegiatan Belajar Mengajar | waktu |
Pendahuluan | Ü
Guru membuka Pelajaran dengan salam pembuka, mencek kedairan siswa lalu
menanyakan kendala dalam mengerjakan PRMotivasi : Atom dibangun oleh
proton elektron dan neutron dengan susunan yang teratur, bagaimana
struktur atom sesungguhnya ?
Apersepsi: Bagaimana teori atom menurut Dalton,dan JJ.Thomson
| 5 menit |
Kegiatan Inti | Ü
Guru memberi penjelasan singkat tentang materi yang akan dibahas
sekaligus mengarahkan siswa pada kegiatan diskusi kelompokÜ Guru
membimbing siswa melakukan Diskusi Kelompok tentang: Aturan
Aufbau,Kaidah Hund, Asas larangan Pauli, Konfigurasi elektron dan
diagram orbital
Ü
Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelas dengan menyuruh salah
satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas
sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan
Ü
Guru mengadakan tanya jawab untuk memperdalam pemahaman siswa tentang
Aturan Aufbau,Kaidau Hund dan Asas larangan Pauli, Konfigurasi elektron
dan diagram orbital
| 20 menit20 menit
20 menit
10 menit
|
Penutup | Ü Guru membimbing siswa menuliskan poin-poin penting sebagai kesimpulan dari hasil diskusiÜ Guru menutup pelajaran dengan memberi soal-soal untuk PR | 10 menit5 menit |
E. Alat/Bahan/Sumber Pelajaran
Alat : -
Bahan : -
Sumber :
1. Johari, J.M.C dan M. Rachmawati, 2004, Kimia SMA untuk Kls XI, Jakarta, Esis
2. Sudarmono, Unggul, 2005, Kimia untuk SMA Kelas XI, Jakarta, Erlangga
3. Sutresna, Nana, 2004, Kimia untuk SMA Kelas XI, Bandung, Grafindo
F.Penilaian :
a. Teknik : Tertulis
b. Bentuk : Pilihan Ganda
c. Instrumen : Terlampir
Panyabungan, Juli 2007
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tegal
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / Ganjil
Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran ( 2 x Pertemuan )
Standar
Kompetensi : 1. Memahami struktur Atom untuk meramalkan
sifat-sifat Periodik Unsur, Struktur Molekul, dan sifat-sifatnya
Kompetensi
Dasar : 1.1. Menjelaskan teori atom Bohr dan Mekanika
Kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta
menentukan letak unsur dalam tabel Periodik
Indikator :
1.1.1. Menjelaskan teori atom Bohr
1.1.2. Menjelaskan teori atom Mekanika kuantum
1.1.3. Menjelaskan pengertian bilangan-bilangan kuantum dan fungsinya
1.1.4. Menggambarkan bentuk-bentuk orbital
1.1.5. Menjelaskan kulit dan sub kulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum.
1.1.6.
Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk
menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital.
1.1.7. Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Mengomunikasikan teori atom NielsBohr
2. Mengomunikasikan teori Gelombang Max Plank
3. Mengomunikasikan teori Gelombang de Broglie
4. Menjelaskan azas ketidak pastian Heisenberg
5. Mengomunikasiakn teori Mekanika Gelombang Schrodinger
6. Menjelaskan pengertian orbital
7. Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Utama dan fungsinya
8. Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Azumuth dan fungsinya
9. Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Magnetik dan fungsinya
10. Menjelaskan pengertian Bilangan kuantum Spin dan fungsinya
11. Menggambarkan bentuk orbital s, p dan d
12. Menentukan harga ke empat bilangan kuantum untuk elektron tertentu
13. Menjelaskan pengertian kulit
14. Menetukan jenis kulit berdasarkan harga bilangan kuantum utama
15. Menentukan jenis sub kulit berdasarkan harga bilangan kuantum azimuth
16. Mengomunikasikan prinsip Aufbau
17. Menggunakan prinsip Aufbau untuk menuliskan konfigurasi elektron
18. Mengomunikasikan aturan Hund
19. Menerapkan aturan Hund pada penulisan konfigurasi elektron
20. Mengomunikasikan azas larangan Pauli
21. Menerapkan azas laranga Pauli pada penulisan konfigurasi elektron
22. Menentukan Periode suatu Unsur berdasarkan konfigursasi
23. Menetukan Golongan Unsur berdasarkan konfigurasi elektronnya
24. Menentukan letak unsur dalam tabel Periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya
25. Mengelompokkan unsur-unsur dalam tabel periodik ke dalam blok s, p, d dan f
B. Materi Pembelajaran :
Ø Teori Atom Niels Bohr
Ø Teori atom Mekanika Kuantun
C. Metode /Pendekatan :
Metode :
Ø Diskusi Informasi
Ø Tanya jawab
Ø Presentasi dan
Ø Pemberian tugas
Pendekatan :
Ø Konsep
Ø Inkuiri
Ø Cooverativ Learning
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahapan | Kegiatan Belajar Mengajar | waktu |
Pendahuluan | Ü
Guru membuka Pelajaran dengan salam pembuka, mencek kehadiran siswa
lalu menanyakan masalah tentang pelajaran yang lewatMotivasi : Atom
merupakan pertikel yang sangat kecil, tidak dapat dilihat walaupun
menggunakan mikroskop, namun para ahli telah berhasil mengungkap rahasia
atom tersebut
Apersepsi: Apa yang dimaksud dengan atom ?
| 5 menit |
Kegiatan Inti | Ü Guru memberi penjelasan tentang teori atom Bohr dan mekanika kuantum dengan menggunakan media pembelajaran,kemudian
mengarahkan siswa pada kegiatan diskusi kelompokÜ Guru membagikan
lembaran kegiatan siswa (LKS) tentang teori atom Bohr dan mekanika
kuantum, dan membimbing siswa melakukan diskusi kelompok
Ü
Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelas dengan menyuruh salah
satukelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan
kelas sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan
Ü Guru mengadakan tanya jawab untuk memperdalam pemahaman siswa tentang teori atom mekanika kuantum
| 20 menit20 menit
20 menit
10 menit
|
Penutup | Ü Guru membimbing siswa menuliskan poin-poin penting sebagai kesimpulan dari hasil diskusiÜ Guru menutup pelajaran dengan memberi soal-soal untuk PR | 10 menit5 menit |
Pertemuan ke-2
Tahapan | Kegiatan Belajar Mengajar | waktu |
Pendahuluan | Ü
Guru membuka Pelajaran dengan salam pembuka, mencek kedairan siswa lalu
menanyakan kendala dalam mengerjakan PRMotivasi : Atom dibangun oleh
proton elektron dan neutron dengan susunan yang teratur, bagaimana
struktur atom sesungguhnya ?
Apersepsi: Bagaimana teori atom menurut Dalton,dan JJ.Thomson
| 5 menit |
Kegiatan Inti | Ü Dengan menggunakan media pembelajaran,
guru memberi penjelasan tentang materi yang akan dibahas sekaligus
mengarahkan siswa pada kegiatan diskusi kelompokÜ Guru membagikan
lembaran kegiatan siswa (LKS) tentang: Aturan Aufbau,Kaidah Hund, Asas
larangan Pauli, Konfigurasi elektron dan diagram orbital, dan membimbing
siswa melakukan diskusi kelompok
Ü
Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelas dengan menyuruh salah
satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas
sedangkan kelompok yang lain memberi tanggapan
Ü
Guru mengadakan tanya jawab untuk memperdalam pemahaman siswa tentang
Aturan Aufbau,Kaidau Hund dan Asas larangan Pauli, Konfigurasi elektron
dan diagram orbital
| 20 menit20 menit
20 menit
10 menit
|
Penutup | Ü Guru membimbing siswa menuliskan poin-poin penting sebagai kesimpulan dari hasil diskusiÜ Guru menutup pelajaran dengan memberi soal-soal untuk PR | 10 menit5 menit |
E. Alat/Bahan/Sumber Pelajaran
Alat : Media pembelajaran (Komputer, LCD dan CD Pembelajaran)
Bahan : -
Sumber :
1. Johari, J.M.C dan M. Rachmawati, 2004, Kimia SMA untuk Kls XI, Jakarta, Esis
2. Sudarmono, Unggul, 2005, Kimia untuk SMA Kelas XI, Jakarta, Erlangga
3. Sutresna, Nana, 2004, Kimia untuk SMA Kelas XI, Bandung, Grafindo
F.Penilaian :
a. Teknik : Tertulis
b. Bentuk : Pilihan Ganda
c. Instrumen : Terlampir
Lembaran Kegiatan Siswa
Kegiatan 1.1 Teori Atom Mekanika Kuantum, Bilangan-bilangan Kuantum, serta Bentuk dan Orientasi Orbital
a. Teori Atom Niels Bohr dan Mekanika Kuantum
Tujuan : Siswa dapat memahami perkembangan Teori Atom Mekanika Kuantum.
Diskusikanlah pertanyaan berikut berdasarkan buku sumber sebagai literatur.
1) Bagaimanakah cara partikel-partikel kecil menyerap dan memancarkan energi radiasi menurut Planck?
2) Jelaskan dengan ringkas Teori Kuantum Planck, lengkap dengan rumusan matematisnya.
3) Apa yang dimaksud dengan tingkat-tingkat energi menurut Bohr?
4) Jelaskan model atom Bohr dengan dilengkapi gambar.
5) Jelaskan kelemahan Teori Atom Bohr.
6) Bagaimana pendapat Broglie tentang lintasan gerakan materi?
7) Berikan rumusan matematis yang diturunkan Broglie.
Apa yang dimaksud dengan Prinsip Ketidakpastian Heisenberg?
9) Apa akibat dari Prinsip Ketidakpastian Heisenberg?
10) Jelaskan teori atom menurut Teori Atom Mekanika Kuantum.
b. Bilangan-bilangan kuantum
Untuk memahami bilangan-bilangan kuantum, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. Diskusikan dalam kelompok anda
1) Sebutkan empat bilangan kuantum yang menentukan kedudukan elektron dalam atom, beserta fungsinya.
2) Lengkapilah data-data berikut.
a) Bilangan kuantum utama (n)
Nilai n = 1, 2, 3, dan seterusnya.
Contohnya, atom O mempunyai nomor atom 8. Tuliskan susunan elektronnya.
Nilai n = 1 menunjukkan ……………
n = 2 menunjukkan …………..
b) Bilangan kuantum azimut (l)
Nilai l = 0, 1, 2, sampai dengan (n–1)
Keterangan: l = 0: subkulit s, l = 1: subkulit p, l = 2: subkulit d, l = 3: subkulit f.
rdasarkan data tersebut, lengkapilah tabel berikut.
n | l | Jenis Subkulit | Jumlah Subkulit |
1. . .
3
| 00, 1
. . .
| s. . .
. . .
| 12
. . .
|
c) Bilangan kuantum magnetik (m)
Nilai bilangan kuantum magnetik bergantung pada nilai l. Rentang nilainya mulai dari –l sampai +l.
(1) Lengkapilah tabel berikut.
n | l | m | Jumlah Orbital | Jenis rbital |
1 | 0 | 0 | 1 | 1s |
2 | 0,1 | 0+1,0,–1 | 13 | 2s2p |
3 | … | ……, …, …
…, …, …, …, …
| ……
5
| ……
…
|
(2) Jelaskan hubungan antara bilangan kuantum azimut dan bilangan kuantum magnetik.
d) Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan
kuantum spin (s) mempunyai 2 nilai, yaitu nilai positif (+) dan nilai
negatif (–). Nilai s tersebut menggambarkan arah putaran elektron
pada orbital. Tuliskan nilai s tersebut di bawah gambar berikut.
↿ ⇃
… …
c. Bentuk dan orientasi orbital
1) Orbital s
Orbital s terletak pada subkulit ….., jumlah orbital pada subkulit s ….., bentuk orbital s ……
Gambarkan bentuk dan orientasi orbital s dengan menggunakan koordinat kartesius dengan sumbu x, y, dan z.
2) Orbital p
Orbital p terletak pada subkulit ….., jumlah orbital pada subkulit p ….., nama orbital-orbital pada subkulit p, yaitu ….., ….., ….., bentuk orbital-orbital p ……
Gambarkan bentuk dan orientasi orbital-orbital p dengan menggunakan koordinat kartesius dengan sumbu x, y, dan z.
3) Orbital d
Orbital d terletak pada subkulit ….., jumlah orbital pada subkulit d ….., nama orbital-orbital pada subkulit d, yaitu ….., ….., ….., ….., ….., bentuk orbital-orbital d …..
Gambarkan bentuk dan orientasi orbital-orbital d dengan menggunakan koordinat kartesius dengan sumbu x, y, dan z.
Kegiatan 1.2 Konfigurasi Elektron dan Diagram Orbital
Tujuan : Siswa dapat menuliskan konfigurasi elektron sesuai Aturan Aufbau, Kaidah Hund, dan Asas Larangan Pauli.
Ada beberapa aturan dalam pengisian elektron dalam atom. Untuk memahami aturan-aturan tersebut, diskusikanlah hal-hal berikut.
a. Aturan Aufbau
1) Sebutkan urutan penyusunan elektron dalam orbital menurut Aturan Aufbau.
2) Tuliskan konfigurasi elektron unsur-unsur berikut.
a) Na (NA = 11) d) Fe (NA= 26)
b) Ca (NA = 20) e) Xe (NA= 54)
c) Br (NA = 35 ) f) Ce (NA=58)
3) Tuliskan konfigurasi elektron ion-ion berikut.
a) K+ (NA=19) c) O2– (NA=8)
b) Sr2+ (NA=38) d) Cl– (NA=17)
b. Kaidah Hund
Untuk
memahami Kaidah Hund, di bawah ini disediakan tabel cara pengisian
elektron pada orbital yang memiliki tingkat energi yang sama, seperti
pada orbital p(px, py, pz) dan orbitald (dyz, dxy, dxz,,).
subkulit | Jumlahelektron | Pengisian pada Orbital | |||||||||||
Benar | Salah | ||||||||||||
p | 3 |
|
| ||||||||||
d | 4 |
|
|
Dengan cara yang sama isikan orbital berikut dengan benar :
subkulit | Jumlah elektron | Pengisian pada Orbital | |||||||
p | 4 | ||||||||
d | 5 | ||||||||
f | 9 |
c. Asas Larangan Pauli
Untuk memahami Asas Larangan Pauli, simak dan lengkapi tabel berikut.
Tabel bilangan-bilangan kuantum untuk elektron yang berada pada orbital 2p.
Elektron ke- | Bilangan-bilangan kuantum | |||
n | l | m | s | |
78
9
10
| 22
…
…
| 1…
1
…
| +1–1
…
+1
| +½–½
…
…
|
Berdasarkan tabel di atas, apalkah yang dimaksud dengan azas larangan Pauli ?
Kegiatan 1.3 Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik Unsur
Tujuan : Siswa dapat menghubungkan konfigurasi suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik.
Untuk
memahami hubungan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya
dalam sistem periodik, susunlah konfigurasi elektron dari unsur-unsur
yang terdapat pada tabel berikut. Diskusikan dengan kelompok
masing-masing, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaannya.
Lambang Unsur | Konfigurasi Elektron | Lambang Unsur | Konfigurasi Elektron |
11Na19K
12Mg
38Sr
9F
15P
36Kr
53I
| ………………………………………………………………
………………………………
………………………………
..………………………………
.………………………………
………………………………
………………………………
| 21Sc26Fe
29Cu
47Ag
58Ce
71Lu
90Th
92U
| …………………………………..……………………………………
………………………………….
……………………………………
…………………………………..
.………………………………….
……………………………………
……………………………………
|
Dari tabel data konfigurasi tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1) Bagaimana kedudukan elektron terluar dari suatu atom dalam suatu golongan?
2) Buatlah denah tabel periodik, kemudian tunjukkan denah untuk blok s, p, d, dan f.
3) Tentukan letak periode dan golongan unsur-unsur berikut dalam sistem periodik.
a) 19 X d) 24 P
b) 18 Y e) 47 Q
c) 32 Z f) 60 R
Lampiran 4.
INSTRUMEN PENILAIAN
Petunjuk : Beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang kamu anggap paling tepat !
1. Dasar teori atom modern adalah..
A. ditemukannya elektron dan proton dalam atom
B. adanya orbital-orbital dalam atom
C. adanya tingkat-tingkat energi elektron dalam atom
D. elektron mempunyai sifat sebagai gelombang dan materi
E. teori Quantum dari Plank dan postulat Bohr
2.
Elektron yang bergerak dalam atom tidak dapat ditentukan kedudukan dan
kecepatannya pada saat yang sama. Pernyataan ini diberikan oleh..
A. Plank D. Schrondinger
B. Einstein E. de Broglie
C. Heisenberg
3. Kebolehjadian terbesar menemukan elektron dalam atom disebut…
A. kulit D. suborbital
B. subkulit E. lintasan
C. orbital
4. Bentuk orbital ditentukan oleh…
A. bil. Kuantum azimut D. persamaan de Broglie
B. bil. Kuantum utama E. persamaan schrondinger
C. bil. Kuantum magnetik
5. jumlah orbital yang dimiliki oleh bilangan kuantum azimut, l =1 adalah…
A. 1. B. 3. C. 5. D. 7. E. 9.
6. Elektron terluar yang menduduki orbital 3s1 mempunyai bilangan kuantum …
A. n =3, l =0, m =0, s =+½ D. n =3, l =1, m =-1, s =-½
B. n =3, l =1, m =0, s =+½ E. n =3, l =0, m =-1, s =+½
C. n =3, l =1, m =+1, s =+½
7. Elektron terluar yang menduduki orbital 3p1 mempunyai bilangan kuantum …
A. n =3, l =0, m =0, s =+½ D. n =3, l =1, m =-1, s =+½
B. n =3, l =1, m =0, s =+½ E. n =3, l =0, m =-1, s =+½
C. n =3, l =1, m =+1, s =+½
8. Konfigurasi elektron 25X dapat digambarkan sebagai…
A D.
B. E.
C.
9. Bilangan-bilangan kuantum yang mungkin dimiliki oleh suatu elektron adalah…
A. n =2, l =2, m =0, s =+½ D. n =3, l =3, m =0, s =-½
B. n =3, l =0, m =+1, s =+½ E. n =2, l =0, m =0, s =-½
C. n =4, l =2, m =-3, s =+½
10. Bilangan kuantum yang mungkin untuk elektron valensi dari atom Fosforus (nomor atom 15) pada keadaan dasar adalah..
n l m s
A. 2 1 0 +½
B. 3 0 0 0
C. 3 1 -1 +½
D. 3 2 1 -½
E. 3 2 1 +½
11. Elektron dengan bilangan kuantum n = 3, l = 2, m = 0, dan s = – ½ terletak pada …
A. Kulit M D. Subkulit P
B. Orbital Px E. Orbital dx
C. Subkulit d
12. Konfigurasi elektron yang benar untuk unsur Q dengan nomor atom 35 adalah…
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p5 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1 4p6
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p3 E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d9 4s1 4p4
13. Konfigurasi elektron suatu unsur dengan nomor atom 21 adalah.
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 3d2 4s2 E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s0 3d3
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s1
14. Nomor atom unsur Al = 13. konfigurasi elektron dari ion Al3+ adalah..
A. 1s2 2s2 2p3 D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
B. 1s2 2s2 2p6 E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
C. 1s2 2s2 2p6 3s2
15. Suatu unsur dalam keadaan dasar mempunyai konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s2. unsur tersebut terletak pada blok..
A. s B. p C. d D. f E. g
16. Ion Co2+ mempunyai konfigurasi elektron [Ar] 3d7. jumlah elektron tidak berpasangan dalam ion Co2+ adalah…
A. 1 B. 2 C. 3 D. 5 E. 7
17. Konfigurasi elekron ion L3+ adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 dalam sistem periodik unsur L terletak pada…
A. periode 3, golongan VIIA D. periode 4, golongan IVB
B. periode 3, golongan VIA E. periode 4, golongan VIB
C. periode 4, golongan IVA
18. Unsur P nomor atomnya 30. unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada..
A. golongan IIA, periode 3 D. golongan VIIA, periode 4
B. golongan IIB, periode 4 E. golongan IVB, periode 4
C. golongan IIA, periode 4
19.
Elektron terakhir suatu unsur mempunyai bilangan kuantum n =3, l = 1, m
= 0 dan s = -½. Dalam sistem periodik unsur tersebut terletak
pada…
A. periode 3 dan golongan IA D. periode 3 dan golongan VA
B. periode 3 dan golongan IIA E. periode 3 dan golongan VIIA
C. periode 3 dan golongan IIIA
20. Perhatikan tabel lambang unsur dengan nomor atomnya:
Unsur | Nomor Atom |
III
III
IV
V
| 1718
24
40
56
|
Pasangan unsur yang terdapat dalam blok d pada sistem peri- odik adalah…
A. I dan II D. III dan V
B. II dan IV E. IV dan V
C. III dan IV
21
Suau unsur netral memiliki 2 elektron dalam kulit pertama, 8 elektron
dalam kulit kedua dan 7 elektron dalam kulit ketiga. Jumlah total
elektron dalam orbital s adalah…
A. 2 B. 6 C. 7 D. 8 E. 17
22. Jumlah orbital atom 7N yang berisi sepasang elektron adalah…
A. 9 B. 10 C. 5 D. 12 E. 6
23. Konfigurasi elektron Mn: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s2
Orbital yang ditempati elektron valensi unsur Mn adalah…
A. 4s D. 3p dan 3d
B. 3d E. 2s dan 3p
C. 3d dan 4s
24. Konfigurasi suatu unsur :
1S2 2s2 2p2 3p6 3d5 4s1
Tingkat oksidasi tertinggi dari unsur diatas adalah ….
A. +2 D. -3
B. +5 E. +6
C.+7
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1TEGAL
Jl. Sutan Soripada Mulia No.- Telp. (0283) 324771 TEGAL
S U R A T K E T E R A N G A N
Nomor :198 /105.12/SMA.01/KP/2007
Yang
bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 1 TEGAL Provinsi Jawa Tengah dengan
ini menerangkan bahwa :
Nama : Muhammad Fathuroji, Skom
N I P : 11295117
Pangkat/Gol : Pembina / Gol. IVa
Jabatan : Guru SMA Negeri 1Tegal
Mata Pelajaran : Kimia
Alamat : Jl. Merdeka, tegal
Kota Tegal
benar telah melakukan Penelitian tindakan kelas di SMA Negeri 1 Tegal dengan judul : “Penggunaan
Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi (TI) pada Materi
Pelajaran Struktur Atom di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tegal”yang dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Mei tahun 2012
Demikian surat Keterangan ini diperbuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya.
ijin copas ya , mksh
BalasHapus