Polri berencana meluncurkan proyek identifikasi sidik jari atau
Indonesian Automatic Fingerprint Identification Center (Inafis). Anggota
Komisi II DPR Agun Gunandjar Sudarsa menganggap positif proyek
tersebut.
"Soal kartu Inafis yang dikatakan tidak jauh beda dgn e-KTP, akan
efektif kalau bersinergi. Inafis untuk tertib lalu lintas. Entry poinnya
Inafis dengan basic e-KTP," kata Agun di Kompleks Parlemen, Jakarta,
Senin (23/4).
Agun mengkritik pembebanan biaya pembuatan Inavis sebesar Rp35 ribu
kepada masyarakat. Menurutnya, hal itu mestinya dibicarakan kepada DPR
dahulu sebagai wakil rakyat.
"Ini tidak bisa dibebankan begitu saja harus dibicarakan dengan rakyat, intinya kepada DPR," kata politisi Partai Golkar itu.
Agun berpendapat mestinya pengadaan Inafis gratis, kecuali diperuntukan sebagai alternatif.
"Kecuali seperti e-KTP, efektifitasnya seperti apa. Kalau soal e-KTP
kan beda. Soal Inafiskan harus diuji dulu sejauh mana kemanfaatannya.
Apakah signifikan sesuai kebutuhan," ujar Agun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar